Latest News

Tuesday, April 30, 2019

Pemuda Indonesia siap membela kemerdekaan walau hanya dengan bambu runcing, 1945

(klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945 (atau 1946?)
Tempat: Jakarta (?)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Sunday, April 28, 2019

Plakat seruan untuk menghadiri rapat raksasa di Lapangan Ikada, 1945

(klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: September 1945
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan, plakat berbunyi sbb.:
Bandjirilah
Rapat Raksasa
dilapangan Ikada
Rebo sore tgl 19-9-1945
Moelai djam 4 [?]
Boeng KARNO dan Boeng HATTA
akan angkat bitjara!!!


Saturday, April 27, 2019

Para pembantu di sebuah rumah besar di Jakarta beserta keluarganya, 1904

(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)

Waktu: 1904
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan: 1. Tidak ada catatan tentang siapa yang menjadi pemilik rumah tempat para pembantu ini bekerja. Tapi bisa dipastikan seorang pembesar mengingat jumlah pembantu yang bekerja. 2. Kemungkinan besar foto dibuat pada sebuah acara khusus karena pakaian yang dikenakan tampak rapi, istimewa, dan mungkin juga baru. 3. Model kebaya yang dikenakan para perempuan, panjang hingga ke bawah lutut, menunjukan adat Priangan. 4. Ini adalah update foto yang dimuat di posting sebelumnya, kali ini dengan ukuran lebih besar.

Friday, April 26, 2019

Kelompok kiri mengusung potret Soekarno dan juga Lenin serta Stalin, 1947

(klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1 Mei 1947
Tempat: Jakarta (?)
Tokoh:
Peristiwa: Kelompok kiri memperingati tanggal 1 Mei dengan mengusung potret Stalin serta Lenin, dan juga Soekarno.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Thursday, April 25, 2019

Angkong di Medan, 1899

(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)

Waktu: 1899
Tempat: kemungkinan besar Medan
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan:

Wednesday, April 24, 2019

Soekarno dikerumuni wartawan Amerika di pengasingan di Parapat, 1949

(klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD)
Waktu: kemungkinan besar 9 Februari 1949
Tempat: Parapat (Simalungun, Sumatera Utara)
Tokoh: Soekarno (Presiden RI)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: 1. Yang di sebelah kiri adalah A.M.J. de Leeuw, pejabat bagian informasi Belanda, yang menemani para wartawan. 2. Lihat juga posting sebelum ini dan sesudahnya.

Monday, April 22, 2019

Soekarno dengan bendera Merah Putih dan Matahari Terbit di sampul majalah Djawa Baroe, 1944

(klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: September 1944
Tempat: kemungkinan besar Jakarta
Tokoh: Soekarno (tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Sunday, April 21, 2019

Ketika gendong masih menjadi sarana transportasi manusia, 1931

(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)

Waktu: 1931
Tempat: ?
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan: Foto yang memperlihatkan metode gendong untuk transportasi manusia zaman dulu di Indonesia, relatif langka. Yang lebih banyak terlihat itu tandu jika harus menggunakan tenaga manusia.

Saturday, April 20, 2019

Soekarno-Hatta dan para menteri Republik Indonesia ketika diasingkan oleh Belanda di Bangka, 1949

(klik untuk memperbesar | � KITLV)

Waktu: Februari 1949
Tempat: Bangka
Tokoh (d.ki.k.ka.):
  1. Abdul Gaffar Pringgodigdo (Sekretaris Negara)
  2. Muhammad Natsir (Menteri Penerangan)
  3. Mohammad Roem (mantan Menteri Dalam Negeri)
  4. Herling Laoh (Menteri Pekerjaan Umum)
  5. Abdul Halim (salah seorang pembentuk PDRI)
  6. Haji Agus Salim (Menteri Luar Negeri)
  7. Darma Setiawan (mantan Menteri Kesehatan)
  8. Soekarno (Presiden)
  9. ?
  10. Muhammad Hatta (Wakil Presiden; Perdana Menteri)
  11. Johannes Leimena (Menteri Kesehatan)
  12. Djuanda Kartawidjaja (Menteri Perhubungan)
  13. Subari (?)
  14. Kusnan (Menteri Perburuhan dan Sosial)
  15. Assaat gelar Datuk Mudo (Ketua BP-KNIP)
  16. Ali Sastroamidjojo (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan)
  17. [Sumarto (seorang komisaris polisi Belanda)]
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Perempuan Belanda dan kebaya (7): Akhirnya, lelaki Belanda bercelana batik

PENGANTAR

Sebelum ini sudah ada posting yang menunjukkan bagaimana wanita Belanda/bule mengenakan kebaya (di sini dan di sini). Hal yang selintas seperti biasa ini bisa menjadi menarik ketika kita bertanya: "Mana lelaki Belanda mengenakan pakaian daerah Indonesia?" Ketika kita melihat-lihat foto zaman dulu, para lelaki Belanda hampir semuanya berpakaian "a la kolonial" atau pakaian yang mereka juga lazim kenakan di negeri asalnya.

Apakah ini menunjukkan bahwa kaum perempuan lebih terbuka untuk menerima budaya lain, meskipun itu berasal dari masyarakat yang ?saat itu? dianggap lebih inferior? Sementara kaum lelaki gengsinya lebih tinggi dan merasa turun martabat jika harus mengenakan sarung?

Setelah banyaknya foto yang menunjukkan perempuan Belanda mengenakan kebaya, akhirnya ditemukan juga satu foto yang memperlihatkan lelaki Belanda mengenakan pakaian lokal, lengkap dengan celana batik. Foto ini menjadi berharga karena memuat motif yang sangat langka.

Di sisi lain, foto ini tetap memperlihatkan orang Belanda sebagai tuan, sementara orang Indonesia harus bersimpuh di bawah, atau berdiri melayani.

(klik untuk memperbesar | � spaarnestad)

Waktu: antara 1910-1920
Tempat: Jawa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan:

Tags