(klik untuk memperbesar | � Universiteit Leiden) |
Waktu: sebelum 1874
Tempat: Padalarang (kemungkinan di jalan yang menjadi cikal bakal jalur Bandung-Cianjur)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:
Kalau Anda Ingin Melihat Gambar2 Kuno,Silakan Rajin Datang Ke Blog Ini (tb135)
(klik untuk memperbesar | � Universiteit Leiden) |
Sampul buku Indisch ABC (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
A ... arit; B ... babu; C ... Cina (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
J ... jager (pemburu); K ... kerbau; L ... lutung: M ... mangga; N ... negro; O ... opas (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Jongkok di Cirebon (klik untuk memperbesar | � Universiteit Leiden) |
Jongkok di jembatan (klik untuk memperbesar | � Universiteit Leiden) |
Jongkok lagi di Cirebon (klik untuk memperbesar | � Universiteit Leiden) |
Jongkok di Kendal (klik untuk memperbesar | � Universiteit Leiden) |
1848: Tarian perang (?) (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Sekitar 1840-an: Warga Dayak Ngaju (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
1852: Wanita dan anak-anak Dayak (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
(klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
Reruntuhan Candi Jabung (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Reruntuhan Candi Singosari (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Reruntuhan Candi Singosari (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Sekitar 1857: reruntuhan Candi Arjuna (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Reruntuhan Candi Prambanan (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
1 (atau 10?) Januari 1948: Sultan Hamid II dan Monseigneur d'Arlois de Jonge dalam acara resepsi tahun baru (klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
November 1948: Sultan Hamid II berbincang dengan D.R.K. de Boer, seorang tokoh penyiaran radio (klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
1894: Anak-anak Aceh dalam pakaian kebesaran (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
1894: Berbagai jenis senjata warga Aceh seperti rencong, keris, badik, dsb. (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
1922: Perempuan Aceh (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Seorang guru dan murid-muridnya (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Tari Ula Ula Lembing (?) (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Louis Beel berbicang dengan Wilopo (klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
Louis Beel dan Wilopo melepas sepatu ... (klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
... kemungkinan karena akan memasuki area yang dianggap sakral (mesjid?) (klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
Louis Beel bersebelahan dengan Wilopo disambut Tari Tanggai (klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
Sekitar 1820: Raja Buleleng dan istri (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Sekitar 1927: Dua bangsawan muda membawa keris (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Sekitar 1931: I Gusti Agung Bagus Jelantik (klik untuk memperbesar | � National Gallery of Australia) |
Gusti Ngurah Jelantik (?) (klik untuk memperbesar) |
Kemayoran, 16 November 1947: Didi van Delden (kiri) dan Sultan Hamid II (kanan) setelah mendarat di Jakarta. (klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
Didi van Delden (berbaju putih) dan Sultan Hamid II (paling kanan) di tempat dan waktu yang belum diketahui (karena ada abdi dalem berpayung kemungkinan di Kalimantan Barat?) (klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
(klik untuk memperbesar) |
Contoh salinan yang terbalik (klik untuk memperbesar) |
Contoh salinan dari zaman mesin cetak (klik untuk memperbesar) |
(klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
Balai kota (klik untuk memperbesar) |
Tembok pertahanan Gelderland dengan Gereja Portugis dan latar belakang pegunungan sekitar Bogor (klik untuk memperbesar) |
Benteng pelabuhan (Sunda Kelapa?) dan tempat kediaman Gubernur VOC (klik untuk memperbesar) |
(klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
Diponegoro (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Kiai Maja (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Sentot Prawirodirjo (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Diponegoro (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Tjarda van Starkenborgh Stachouwer berkebun di kamp tawanan (klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
Tawanan Belanda lainnya (dengan topi KNIL?) di perkebunan di kamp tawanan (klik untuk memperbesar | � Beeldbank WO2 / NIOD) |
Babu (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Koki (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Jongos (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |
Tukang menjahit (klik untuk memperbesar | � zwiggelaarauctions) |